Bagi anda perenang pemula yang ingin belajar
Teknik Renang Gaya Kupu Kupu atau tata cara berenang gaya kupu kupu
(Butterfly Stroke) bisa langsung simak artikel ini. Teknik Renang Gaya Kupu Kupu merupakan salah satu gaya yang paling sulit untuk di lakukan menurut banyak perenang maupun para instruktur renang.
Teknik Renang Gaya Kupu Kupu tentunya sangat berbeda dengan Teknik Renang Gaya Bebas
yang telah kami publis pada beberapa hari yang lalu. Oke shobat kami
tidak mau banyak embel embel langsung saja berikut ini adalah Teknik Renang Gaya Kupu Kupu untuk anda para pencinta Oleh Raga Renang.
1) Gerakan kaki yang dipakai adalah dolphin kick (gerakan kaki
lumba-lumba). Kedua kaki dirapatkan dan mengayun bersama-sama. Ingat,
lutut jangan ditekuk (maksudnya: jangan ditekuk terlalu banyak) karena
jika ditekuk akan membuat badan bagian bawah kita tenggelam.
2) Gerakan tangan kita dibawah air adalah tarik (pull) dan langsung
dilanjutkan dengan dorong (push). Kedua gerakan ini hendaknya membentuk
lekuk lubang kunci. Gerakan tarik membentuk setengah lingkaran (keluar
lalu kedalam), dan langsung dilanjutkan dengan gerakan dorong sampai
pinggang atau pangkal paha kita. Tujuan dari membentuk lekuk lubang
kunci adalah untuk memperbesar gaya dorong ke depan, karena air yang
kita kayuh akan selalu volume air yang baru (yang masih diam).
Gerakan dorong harus dilakukan dengan sangat cepat (accelerated),
dengan arah lurus ke belakang. Sesudah itu tidak usah ada hentian, namun
langsung berlanjut ke gerakan recovery (yakni gerakan tangan diatas
air). Ini yang akan membuat tubuh bagian atas kita terangkat keatas.
Jika tangan kita berhenti pada akhir gerakan dorong, maka tubuh bagian
atas kita akan keburu tenggelam, sehingga kita akan sulit dan berat
dalam melakukan gerakan recovery. Jadi, gerakan dorong dan gerakan
recovery adalah satu kesatuan. Tidak usah ada hentian diantara keduanya.
3) Gerakan tangan kita diatas air disebut sebagai recovery. Lakukanlah
recovery dengan mengeluarkan energi sekecil mungkin, sehingga akan
benar-benar menjadi recovery bagi kita. Sebab, sesudah itu tugas berat
sudah menunggu kedua tangan kita: mengayuh di bawah air. Kebanyakan
pemula, termasuk saya sekarang ini, sepertinya melakukan recovery
dengan energi yang sangat besar. Padahal semestinya recovery bisa
dilakukan dengan santai. Caranya, maksimalkan akselerasi pada akhir
gerakan dorong tangan Anda, sehingga sisa momentumnya cukup untuk
melakukan gerakan recovery.
Gerakan tangan saat recovery adalah jempol dibawah dan kelingking
diatas. Telapak tangan menghadap ke arah luar, bukan menghadap ke arah
bawah. Pertahankan ini sampai kedua tangan masuk kembali kedalam air.
Jarak antar kedua tangan waktu masuk ke air adalah selebar bahu. Begitu
kedua tangan masuk kedalam air, nikmatilah terbang melayang dengan
langsung menggerakkan kedua tangan ke arah luar (fase awal dari gerakan
membentuk lekuk lubang kunci).
4) Pinggul harus ikut bergerak naik dan turun. Sehingga gerakan
lumba-lumba tidak hanya dilakukan oleh kaki, namun oleh seluruh badan.
Tangan, tubuh bagian atas, pinggul, dan kaki: semuanya harus harmonis
dan ritmis dalam melakukan gerakan bergelombang. Sesudah kedua tangan
masuk kedalam air, angkat pinggul sampai menyembul ke permukaan air.
Sesudah itu diikuti dengan tendangan kaki.
5) Ketika kedua tangan masuk ke dalam air, jangan sampai kepala dan
tubuh bagian atas kita tenggelam ke bawah terlalu dalam. Caranya,
tahanlah gaya jatuh yang terjadi dengan kedua tangan kita.
6) Terangkatnya tubuh bagian atas kita keatas air tidak usah terlalu
tinggi, cukuplah sebatas dagu kita berada persis diatas permukaan air
dimana ketika itu kita mengambil nafas. Sebab jika kita naik terlalu
tinggi, kecepatan kita ke arah depan akan berkurang. Ingat, gaya
kupu-kupu bukan gaya dada.
7) Pada setiap siklus terdapat dua kali tendangan. Tendangan pertama
dilakukan pada saat kedua tangan masuk kedalam air. Tendangan kedua,
yang dilakukan dengan lebih kuat, dilakukan di tengah-tengah gerakan
kayuhan tangan. Tendangan kedua inilah yang akan mempermudah kedua
tangan kita dalam melakukan recovery. Jika kita dalam satu siklus hanya
menendang satu kali, sudah pasti kita akan lebih sulit dalam melakukan
gerakan tangan recovery.
8- Ketika didalam air, hadapkan wajah ke bawah. Dekatkan dagu ke dada
Anda. Ini akan membantu tubuh Anda bisa streamline. Anda baru perlu
menghadap ke depan ketika mengambil nafas.
9) Anda hanya punya sedikit waktu untuk menghirup udara. Yakni pada
saat tubuh Anda naik lalu Anda mendongakkan kepala ke arah depan. Jangan
melakukannya terlalu lama, karena bisa mengganggu kesempurnaan gerakan
recovery. Anda tidak harus bernafas pada setiap siklus. Pada saat Anda
tidak ingin bernafas, tetaplah menghadapkan wajah Anda ke arah bawah.
Tidak usah mendongakkan kepala keatas permukaan air. Namun soal
bernafas ini preferensi tiap orang. Terserah orangnya, mana yang
sekiranya lebih nyaman buat dia. Michael Phelps contohnya, malah
mengambil udara setiap siklus, dan dia tetap yang tercepat. Jadi,
bagaimana Anda bernafas, sangat tergantung pada Anda sendiri.
Dari sembilan poin ini, yang ingin saya tegaskan lagi adalah penyebab sulitnya melakukan recovery.
Penyebab pertama, tendangan hanya dilakukan satu kali per siklus.
Mestinya dilakukan dua kali per siklus, dengan tendangan yang lebih kuat
pada saat tangan sedang mengayuh dibawah air.
Penyebab kedua, terdapat jeda atau hentian di akhir gerakan kayuhan
tangan. Semestinya gerakan kayuhan menyatu dengan gerakan recovery.
Bahkan, hendaknya akselerasi dimaksimalkan pada akhir gerakan kayuhan,
biar sisa momentumnya bisa dipakai untuk gerakan recovery.
Penyebab ketiga, mengambil udara dilakukan terlalu lama.
Dan agar gaya kupu-kupu kita lebih cepat, usahakan tubuh kita selalu
steamline. Artinya, amplitudo tubuh kita jangan terlalu jauh dari
permukaan air. Dan untuk itu, perhatikan beberapa hal berikut.
Pertama, jangan naik terlalu tinggi ketika bernafas.
Kedua, sewaktu kedua tangan masuk kedalam air, tubuh bagian atas jangan tenggelam terlalu dalam. Tahanlah dengan kedua tangan.
Ketiga, tubuh bagian bawah jangan terlalu tenggelam. Caranya: jangan
tekuk lutut ketika melakukan gerakan kaki, dan hadapkan wajah ke bawah
(dagu mendekat ke dada) kecuali ketika mengambil nafas.
Akhirnya, untuk belajar renang gaya kupu-kupu, lakukan dulu
perlahan-lahan. Fokuslah pada ketepatan tekniknya terlebih dahulu.
Demikian juga pastikan ritme Anda sudah konsisten. Kalau itu sudah,
silakan Anda perlahan-lahan menambah kecepatan, sesuai dengan
bertambahnya kesempurnaan teknik dan juga ketahanan (stamina) Anda.
dari
www.inginlihat.com