TIRTA AMANDA YOGYAKARTA

Tirta amanda Yogyakarta Production :

Selasa, 13 November 2012

MEDIDIK ANAK-ANAK DENGAN KASIH SAYANG DAN BERJIWA PEMENANG

ASSALAMUALAIKUM WR.WB
SALAM SEJAHTERA BAGI SEMUA

SALAM OLAHRAGA DARI PERKUMPULAN RENANG TIRTA AMANDA YOGYAKARTA


 
SEJARAH SINGKAT OLAHRAGA RENANG

Renang ternyata telah dikenal sejah zaman pra-sejarah. Dari gambar-gambar yang berasal dari zaman batu diketahui adanya gua-gua bagi para perenang di dekat Wadi Sora sebelah barat daya Mesir. Di Jepang, renang adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh para samurai. Sejarah mencatat, pertandingan renang pertama diselenggarakan oleh Kaisar Suigui pada 36 sebelum Masehi. Do you know? Pertandingan renang yang memperebutkan gelar juara telah dimulai di Eropa sekitar tahun 1800 dan sebagian besar menggunakan gaya dada. Renang gaya bebas pertama kali dikenalkan oleh Arthur Trudgen. Gaya ini kemudian mulai dikombinasikan dengan gaya kaki yang menendang oleh Richard Cavill pada 1902. Di abad pertengahan, renang termasuk dalam tujuh kemahiran yang harus dimiliki oleh para ksatria termasuk berenang dengan membawa senjata.

Olahraga renang pertama kali dipertandingkan dalam Olimpiade modern 1896 di Athena, Yunani. Pada Olimpiade ini, hanya empat nomor yang dipertandingkan dari rencana semula enam nomor. Masing-masing adalah nomor 100 meter, 500 meter, 1.200 meter, nomor bebas, dan 100 meter bagi para pelaut. Olimpiade kedua diselenggarakan di Paris, Prancis pada 1900 dan mempertandingkan nomor 200 m, 1.000 m, 4.000 m, nomor bebas, 200 m gaya dada, dan 200 m nomor beregu. Persatuan Renang Internasional (Federation Internationale De Natation De Amateur/FINA) dibentuk tahun 1908 semula menetapkan, gaya kupu-kupu adalah variasi gaya dada. Gaya ini baru menjadi gaya terpisah di tahun 1952. Wanita baru diperkenankan ikut pertandingan renang pada Olimpiade 1912 di Stockholm, Belanda. Itupun baru nomor bebas. Seiring dengan perkembangan olah raga renang renang semakin popular. Penggemar renang semakin bertambah. Bahkan, seringkali anak-anak diajarkan renang pada usia sangat dini.
 
Belajar Renang Sejak Dini
Setiap orang tua selalu berharap agar putra putrinya tumbuh berkembang secara optimal, baik mental maupun fisik. Berbadan sehat, cerdas dan memiliki daya kreasi serta berprestasi tinggi.
Dalam wadah lingkungan pergaulan yang aman dan tentram akan membuat anak tumbuh positif, dapat menyalurkan bakat dan kemampuan, serta dapat mengembangkan kepribadian jujur, disiplin, dan tidak berputus asa dalam mencapai prestasi yang dicita-citakan.
Olahraga adalah suatu aktivitas bagi segala pengembangan anak. Dan melalui kegiatan olah raga ini, semua pertumbuhan dan pengembangan fisik maupun mental akan membuahkan hasil yang maksimal. Melalui olah raga renang, orang tua akan mengembangkan serta membantu pertumbuhan fisik dan mental anak lebih sehat sejak usia dini. Berbeda dengan olahraga lainnya, pada olahraga renang batas-batas usia sangat menentukan.



DIMANA BELAJAR BERENG?Tirta Amanda adalah klub renang anggota Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) yang mengelola kegiatan olah raga renang bernuansa kekeluargaan. Tirta Amanda memiliki pelatih bersertifikat serta fasilitas latihan khusus di kolam renang Depok Sport Center.
PR Tirta Amanda membuka kesempatan seluas-luasnya bagi adik-adik pelajar SD dan SMP serta para orang tua yang berminat untuk mendaftarkan putra-putrinya berlatih renang bersama dan menjadi anggota PR Tirta Amanda



Mengapa harus Tirta Amanda?

PR Tirta Amanda adalah perkumpulan renang yang didirikan oleh tiga orang pelatih renang muda dan berbakat dari club-club ternama yang ada di yogyakarta. Mereka memiliki keinginan untuk mencetak bibit atlet renang yang handal yang bisa menembus kanca nasional dan internasional.
Untuk mendapatkan cita-cita tersebut club tirta Amanda menyamakan persepsi dan program latihan yang telah mereka dapat dari club-club pelatih masing-masing, dari program tersebut terciptalah program latihan yang baik dan benar dalam melatih anak usia dini untuk mengenal renang sedari dini dan menjadi atlet berprestasi dikemudian hari
Adapun pelatih-pelatih tersebut yaitu:
-Komaruzaman (Maman) dari club dolphin
-Danang Prio Sambodho (Danang)pelatih sekolah renang
-Andi Untung Purnomo (Andi) pelatih club tirta agung
 dan diasuh oleh para pelatih profesional yang berlatar belakang mempunyai sertifikat dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).

 

Program Tirta Amanda

Program Pembinaan Jangka Panjang olahraga Renang
Bila pembinaan jangka panjang 10 s/d 12 tahun, maka anak-anak yang sudah bisa berenang mulai dari umur 6 tahun sudah harus diatur jumlah latihan perminggunya menurut jenjang umurnya sampai pada umur 18 tahun.

1.Anak  umur 6 s/d 8 tahun (K.U V) latihannya 1 s/d 3 kali perminggu

Latihan terfokus pada teknik, baik dalam keadaan berenang pelan, sedang, cepat maupun sprint. Disamping itu latihan start, pembalikan dan finis yang benar sudah harus dimulai. Bertanding hanya untuk memberikan pengalamansaja, tidak ada target yang harus dicapai  jadi tidak ada beban. Bila ternyata mereka menghasilkan yang terbaik biarkan saja apa adanya, namun kita tetap konsekuen pada rancangan program pembinaan yang sudah dirancang. Apapun bentuk latihan yang diberikan, teknik renangnya harus selalu dikontrol. Pada setiap latihan pemanasan perlu diperhatikan materi-materi senam yang dapat meningkatkan kondisi fisik . pertandingan yang boleh diikuti pertandingan tingkat pemula dengan tanpa target tertentu namun harus selalu ditekankan untuk memperbaiki waktunya sendiri. Yang penting disini menanamkan rasa senang dan gembira, sehingga semakin lama anak-anak semakin mencintai dunia renang.

2.Anak umur 9 s/d 10 tahun (K.U IV) latihannya 3 s/d 5 kali perminggu

Dengan tetap memperhatikan teknik ranang yang benar, start, pembalikan dan finish yang akurat, latihan pada kelompok ini sudah boleh dimulai latihan-latihan pagi dan sore. Jadi bila jumlah latihan seminggu sudah mencapai 5 kali seminggu, maka palingtidak latihan pagi dapat dilakukan sebanyak 2 kali seminggu. Perlu diperhatikan dalam membagi latihan pagi dan sore mengacu kepada prinsip-prinsip fa’al kerja tubuh. Ingat pada ungkapan dr. sadoso didalam sebuah bukunya (berdasarkan hasil penelitian). Jangan sampai istirahat antara latihan tersebut lebih dari 2 X 24 jam, karena bila istirahatnya melebihi 2 X 24 jam, maka hasil dari latihan yang sudah didapat sebelumnya, seperti kekuatan, kecepatan, daya tahan sudah mulai menurun kembali. Bila ternyata beberapa perenang dikelompok ini menghasilkan prestasi yang sangat menggembirakan, kita pelatih jangan sampai melakukan hal-hal yang sifatnya menekan, walaupun mereka sudah menjuarai pada nomor-nomor yang mereka ikuti, iarkan saja berjalan apa adanya.

3.Anak umr 11 s/d 12 tahun (K.U III) latihannya 5 s/d 7 kali perminggu

Latihan-latihan sudah mulai intensif, target-target latihan sudah harus ditetapkan, dan secara periodic harus ada tes-tes sebagai evaluasi untuk menentukan kemajuan prestasi yang mereka capai. Prestasi tersebut tidak hanya dilihat dari prestasi renangnya saja, namun tes-tes mengukur tingkat kemajuan kekuatan otot-otot tertentu, daya tahan juga harus dievaluasi.

4.Anak umur 13 s/d 14 tahun (K.U II) latihannya 7 s/d 9 kali perminggu (1 kali latihan beban)

pada kelompok umur ini para perenang sudah boleh diberikan latihan beban, dan secara periodic harus dilihat perkembangannya melalui tes-tes, kekuatan otot, daya tahan otot, tes kecepatan, begitu juga tes VO2 Max. istilah hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini, harus ditanamkan kepada mereka. Jadi sasaran-sasaran yang akan dicapai harus dapat diraih dengan hati yang kokoh. Ingat tanamkan rasa cinta almamater kepada mereka, sebab orang yang cinta almamater akan berani berkorban apa saja, dan jiwa patriotnya pun tinggi.